Kamis, 30 Januari 2014

RePost : Hanif - Reza Nufa (Reza Nurul Fajri)

Ini resensi novelku pertama kali, namun aku ngepostingnya di blog yang satunya, jadi aku repost deh hehehe


Judul : Hanif
Penulis : Reza Nufa (Reza Nurul Fajri)
Penerbit : Diva Press
Cetakan : Mei 2013
Tebal : 384 hlm

Sinopsis :
Di dunia barunya, kampus, Hanif , seorang anak laki-laki yang terlahir dari sebuah keluarga sederhana mulai berkenalan dengan berbagai pemikiran. Idam Sang Sahabat yang selalu mengikuti ke manapun Hanif berada hanya mengangguk ringan menyetujui setiap celah pemikiran Hanif, walau terkadang ada bagian di mana Idam tidak sepemahaman dengan Hanif.
Tumbuh dan berkembang bersama membuat Idam mengetahui banyak tentang Hanif. Namun sebuah kejadian membuat Hanif akhirnya kabur meninggalkan keluarganya dan Idam, atau lebih tepatnya Hanif berpetualang, mencari tahu tentang banyak hal dan menemukan berbagai macam pemikiran yang sedikit bisa membuat Hanif untuk lebih mengontrol dirinya dalam mengeluarkan pemikirannya.
**** 
Ini adalah sebuah novel yang mengungkapkan pemikiran dari tokoh utama yang bernama Hanif, dan dibumbui oleh pemikiran salah satu orang terdekat Hanif, yaitu Idam. Sebuah kisah yang berlatarkan atas persahabatan, keluarga, dan kehidupan sehari-hari untuk dinikmati dengan segala aspek perdebatan-perdebatan dan diskusi tentang agama dan kehidupannya.
Dengan gabungan meng-aku dari sudut pandang dua orang yang berbeda tidak menghancurkan alur ceritanya, alur yang dibuat dengan apik, walaupun sebenarnya ada kesan yang muncul ke permukaan bahwa Hanif dan Idam adalah orang yang sama, atau mungkin bisa saja mereka kembar, namun berhasil ditutupi oleh Penulis dengan menunjukkan bahwa Idam adalah seseorang yang selalu mengikuti Hanif, di manapun dan ke manapun Hanif berada.

Jika membaca novel 'Hanif'', saya sarankan untuk keadaan jiwa kita dalam keadaan tenang, emosi tidak meledak-ledak, lapangkan hati dan pikiran, serta bacalah basmalah terlebih dahulu. Karena novel ini benar-benar novel yang menguak berbagai macam argumen-argumen sederhana namun mendalam yang bisa jadi selalu muncul di dalam pemikiran kita di masa yang kritis ini (menurut saya) dan fakta-fakta kehidupan beragama saat ini.
Berbagai macam pertanyaan dimunculkan, mengajak kita berpikir 'kenapa bisa seperti ini' atau 'kok bisa gini ya'. Ranah penasaran akan meningkat dan mencuat keluar dari kepala, berusaha mencari tahu bagi yang benar-benar merasa penasaran setengah mati.

Pertanyaan yang mungkin bisa direnungkan yaitu :
"Bisa tidak Tuhan memasukkan orang yang penuh dosa ke dalam surga, atau memasukkan orang yang baik ke dalam neraka?"
Beberapa quote yang menarik :
"Aku tahu bahwa keadaan seperti sekarang akan lebih nyaman bagi kami berdua. Ketika kebersamaan bisa didapat dalam sebuah pertemanan, tidak harus ada sebuah percintaan yang hanya mempersempit dan menyedot energi untuknya semata. Iya 'kan?" (hal 95)
“Itu tuh kelemahan orang-orang pinter Indonesia, Nif. Teriak-teriak soal kebebasan berpendapat, tapi gak pintar nahan diri, gak pintar merasa kapan harusnya berpendapat dan harusnya diam. Dalam satu aspek aja, kemampuan setiap orang mencerna pendapat ‘kan gak sama. Maaf, menurut gue kali ini lo yang salah…,” sambung Idam. (hal 110)
Ideologi tidak pernah dikalahkan oleh kekerasan. (hal 252, line 17)
Informasi yang belum disampaikan sifatnya adalah rahasia, dan rahasia itu harus dibongkar hanya kepada orang yang tepat di masa yang tepat. (hal 319)

4/5 bintang untuk segi penokohan.
4.5/5 bintang untuk alur cerita.
Dengan segala kebahagiaan yang terpancarkan, saya rekomendasikan Anda untuk membaca dan menikmati setiap jengkal ceritanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan, komentar, harapan, atau keinginan kalian.. Membutuhkan saran dan kritik yang lebih banyak. Arigatou minna-san (/_\)